Sudah 1 bulan lamanya sekolah libur. Dan sekarang sudah waktunya sekolah lagi rasanya membosankan sekali saat melihat guru mengajar didepan, serasa kata-kata semangat sekolah sudah jauh dari diriku aku hanya bisa melamun.
Di dalam kepalaku hanya terpikirkan makan, dan tidur.
Aku setelah 3 bulan sekolah kembali.
“Aku muak dengan semua ini”. Di suatu malam aku berniat kabur dari rumah aku bergegas membereskan semua perlengkapan yg kubutuhkan untuk bertahan di luar nanti. “ Sial pulsaku habis ”, namun aku tak peduli, aku menaruh guling di tengah kasur, lalu ku tutupi selimut, supaya orang tuaku mengira aku sedang tidur. Setelah itu, aku mengecek orang tua ku dan ternyata sudah tidur, ”ini waktu yg tepat bagiku untuk kabur”.
Lalu aku pergi ke rumah temen ku untuk menginap sementara di rumahnya. Keesokan harinya jam menunjukkan jam pukul 3:00 aku pun bangun dari ranjang secara perlahan agar temanku tidak terbangun. Butuh waktu lama untuk bangun dari ranjang ini. Karena ranjang ini terbuat dari per, sedikit bergerak saja akan berbunyi. “akhirnya..akhirnyaaa….”, ucapku dalam hati.
Selepas bangun dari ranjang, aku langsung mencari tas ku, lalu jalan pelan-pelan menuju jendela dan aku pergi. Setelah berjalan cukup lama, Aku sampai di pinggiran kota, aku beristirahat sejenak di angkringan. ”Bang es teh satu”, sembari istirahat aku terpikir mau kemana lagi aku pergi.
Badanku sudah kembali fit aku langsung melanjutkan perjalanan. Aku terus berjalan, namun aku tidak tahu harus kemana hari pun mulai sudah gelap, aku sampai di jalan lintas provinsi aku lelah, lelah sekali rasanya tiba tiba ada mobil pick up berhenti teryata bapak yang menyetir itu menawarkan tumpangan.
“Mas mau kemana”, ucap bapak itu, aku pun bingung mau menjawab apa.
“saya mau ke kota sebelah”, ucapku,
“ pas banget bapak juga ke arah sana, baiklah kalo begitu ayo ikut bapak kesana “ jawaban bapak itu.
“ beneran ini pak”, ucapku dengan senyum yang lebar.
Sesampainya kami disana. “ maaf ya mas, bapak cuman bisa mengantar sampai disini saja “, ucap bapak itu. “ ndak papa pak “, ucapku.
Aku pun kembali melanjutkan perjalanan, baru saja berjalan sebentar aku sudah disambut dengan kota yg indah ini udara yang bersih sungai yang mengalir bersih dan hijau hijau daun yang asri, aku pun jalan sambil menikmati susana yang membuat pikiran ku terasa tenang tanpa terbebani apapun.
Secara tidak sengaja aku menabrak orang yang sedang berjalan.
“ maaf “ ucapku “ gak apa-apa bang, abang dari luar kota bang? “ ucapnya “ iya mas kok tahu? “ ucapku “ itu abang bawa tas gede “ ucapnya “ abang mau kemana ? “ ucapnya ” “ kost dekat sini ada ga bang “ .
Tanpa berlama lama ia menunjukkan ku, letak kost tersebut, saat aku masuk kamar lalu duduk di ranjang, aku melihat dompetku yang mulai menipis. Aku terpikir apakah aku harus berkerja.
Jika aku berkerja aku mau kerja apa, aku masih pelajar, aku pun keliling kota melihat apakah ada pekerjaan yang pas untukku, aku membeli koran. “keren banget ada banyak pekerjaan“, kata batinku. aku melihat ada pekerjaan di sebuah toko souvenir, aku langsung mendatangi toko tersebut dan ketika sampai toko, aku melihat iklan bertuliskan “Di butuhkan karyawan bagian kasir “. Setelah itu aku masuk dan langsung melamar kerja tanpa basa basi pemilik toko tersebut langsung menerima ku.
Aku pun menjawab iya iya saja yg penting dapat pekerjaan, setelah itu aku kembali kost dan menunggu esok.
Kesokan hari nya, aku bangun dan melihat jam, “ haaah… udah jam 10 “. Aku langung bersiap tanpa mandi sesampainya aku disana
“keren… baru masuk udah tepat waktu“, ucap pemilik toko.
“ Maaf pak saya tidak akan mengulangi lagi“, kata ku
“ Besok saya tidak mau melihat kamu telat lagi “, ucap pemilik toko.
“ siap saya tidak akan mengulanginya lagi “ kata ku .
Aku berkerja sampai jam 22:00, jadi begini rasanya berkerja melelahkan sekali. Saat perjalanan pulang aku melihat warnet 24 jam
“ Ada warnet, tapi aku harus pulang agar tidak telat esok” namun aku sangat teringin masuk pada akhirnya aku bermain di warnet sampai jam 3:30 lalu aku pulang dan langsung tidur.
Keesokan harinya,
“ Gawat..” aku kesiangan lagi, singkat cerita aku diberi 1 kesempatan lagi namun diesok hari aku terlambat lagi karna kesiangan lagi sesampainya aku disana aku lansung diberi surat phk.
“pak jangan pecat saya pak saya janji tidak akan mengulangi lagi“ ucap ku sambil menangis tersedu sedu
“ saya sudah sabar untuk tidak marah pergi sekarang!”, kata pemilik toko.
Aku pun pergi dengan perasaan sedih. Suara azan berkumandang aku langsung menuju mushola dan melaksanakan sholat zuhur selesai sholat berjamaah aku melihat imam serius banget berzikir dan berdoa, aku bertanya “ pak apa kabar?
Bapak itu seperti malas melihat ku, “ dah sholat ba`diyah ? “ tanya bapak itu.
“ aaa belum pak “ jawab ku
“ sholat dulu baru tanya “ ucap bapak itu “ kan sunnah pak “ kata ku.
bapak itu langsung melihat ku dengan wajah mengerikan, aku langsung berdiri untuk sholat. Setelah selesai sholat.
“ kamu tadi tanya apa ? “ tanya bapak itu “ apa kabar pak? “ kata ku
“ ALLHAMDULILLAH sehat, kamu dari mana ? “ tanya bapak itu
“ Saya habis dipecat pak “ ucap ku
“ Bentar jangan panggil saya ‘pak’ panggil aja bang udin “, ucap bang udin
“ Oo ya, bang Udin saya mau curhat, saya habis dipecat “ ucapku
“ kenapa bisa dipecat ? “ tanya bg udin
“ Saya telat masuk kerja 3x berurut turut bg “ kata ku
“ASTAGHFIRULLAH… kok bisa “ tanya Bang udin
“ Saya kalo malam mesti mampir ke warnet ucapku “ kalo gitu yg salah kamu ingat! Jangan kecewakan orang yang sudah menerima kamu, sama warnet itu jadikanlah pengalaman bahwa warnet menghambat pekerjaan mu tahan nafsu ingin bermain mu itu. O ya, ngomong ngomong kamu namanya siapa “ ceramah bg udin.
“ Saya zakariya “ ucap ku “ rumah kamu dimana ” tanya bang Udin di kampung sebelah bang udin “ jawab ku.
Tidak terasa ternyata, seminggu lagi sudah hampir sebulan aku tinggal di kost ini.
Aku berpikir bagaimana aku membayar kost ini nanti. Aku kembali mendatangi Bang Udin
Di depan mushola aku melihat bang udin sedang menyiram tanaman . “ Assalamualaikum bang udin “, sapa ku
“ Waalaikumsalam zakaria “, Bang Udin menjawab
“ Bang Udin istirahat aja, biar Zaka yang nyiram “ kata ku “Terima kasih banyak tapi biar bang udin aja yang nyiram” “ gini bang anu “, ucap ku dengan perasaan gugup “ saya boleh ikut tidur disini bang “ ingin ku “ ga boleh! “ jawab bang udin “ kenapa bang “ jawab ku dengan kaget “ masa mau tidur ditaman tu di dalam mushola “ jawab bang udin sambil tertawa.
Setelah mendengar jawaban bg udin aku langsung kembali ke kost membereskan perlengkapan dan pamit ke ibu kost lalu menuju mushola aku disuruh azan setiap kali sholat dan setiap selesai sholat aku mengaji walau hanya 1 atau 2 halaman yang penting baca kata bang udin lalu dzikir pagi dan petang supaya selalu mengingat ALLAH SWT. Lalu menyapu mengepel mushola menyiram tanaman. Aku mulai terbiasa dengan semua itu.
“Setelah hampir setengah tahun aku kabur dari rumah rasanya aku jadi rindu dengan kedua orang tua ku”.
Disaat itu juga ternyata bang udin mendengar omongan ku.
“ Zakaria kamu rindu dengan orang tua mu “ tanya bg udin “ Iya bg udin “ jawab ku “ orangtua kamu tinggal dimana? “ tanya bg udin “ di kota sebelah “ jawab ku “ jauh ya, Zaka ingat kamu sampai sebesar ini siapa yg merawatmu” tanya bang udin “ Orang tua saya “ jawab ku “ Jadi apakah kamu ingin kembali orang tua mu ? “ tanya bg udin “ Mau banget! Masalahnya ada 2, yg pertama jika aku kembali pasti aku disuruh sekolah lg” jawab ku “ loh kamu umurnya berapa? “ tanya bg udin “ 17 bang udin “ jawab ku “Zakaria masa depan tidak bisa kita raih dengan mudah tanpa kita pelajari lebih dahulu misal kamu saat menanam bunga mawar waktu itu kamu Cuma tanam pake tanah. Lalu bang udin kasih tahu ke kamu tanahnya campur kompos biar kesuburannya meningkat, memperkuat akar tanaman juga nah dari situ kita bisa dapat hikmahnya ilmu dahulu baru lakukan.”, Ceramah part 2 bang udin
“ooo gitu bang, kalo begitu saya akan pulang” ucapku.
“ o ya tapi isu yang kedua gada duit bang “ ucapku
“ alamakjang” kata bang udin
“hehe”tanggapan ku dengan tertawa.
Tak pernah terfikir olehku, bagaimana pusingnya orang tuaku mencariku. Bagaimana keadaan mereka, yang ku tahu, aku hanya rindu mereka. Rindu kembali bersama mereka apapun yang terjadi.