Ada seorang yang miskin bertanya pada Sang Guru bijak : “Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup ?”
Sang Guru menjawab: “Karena engkau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain.”
Orang miskin: “Tapi saya tidak punya apa apa untuk saya berikan pada orang lain ?”
Sang Guru bijak: “Sebenarnya kamu masih punya banyak untuk kamu berikan pada orang lain.”
Orang miskin: “Apakah itu wahai guru ?”
Sang guru bijak : ” Kamu memiliki mulut, mata, telinga, wajah, dan tangan. “
- Dengan mulut , kamu bisa berikan senyuman dan pujian.
- Dengan mata, kamu bisa memberikan tatapan yang lembut.
- Dengan telinga , kamu bisa memberikan perhatian.
- Dengan wajah , kamu bisa memberikan keramahan.
- Dengan tangan, kamu bisa memberikan bantuan dan pertolongan pada orang lain yang membutuhkan, dan masih banyak lagi.
“Jadi sesungguhnya kamu bukanlah miskin, namun hatimu yang miskin.”
“Engkau akan terus seperti ini jika engkau tidak mau berusaha memberi dan berbagi pada orang lain , karena terus merasa kekurangan dan tidak memiliki apa – apa dalam hidupmu.”
“Pulanglah dan berbagilah kebaikan pada orang lain maka kau pun akan bahagia dan diberkahi.”
Kaya bukanlah semua keinginan dalam mencapai segala hal yang duniawi. Kaya yaitu ketika kita mampu memberi. Karena rezeki manusia sudah ditetapkan oleh Allah sejak manusia di alam kandungan dan tugas manusia bertahan serta bersabar dengan segala ketetapan dan aturannya untuk menyiapkan kehidupan yang kekal kelak. Banyak orang yang mendapatkan harta banyak, jika itu bukan rezekinya maka Allah akan mengambilnya sesuai yang Dia kehendaki, bisa dengan ujian sakit yang butuh biaya banyak, atau tertipu, atau hilang, atau dengan cara yang lain sesuai Kehendak Nya.
Semoga Allah mudahkan langkah kita untuk senantiasa beramal sholeh. Semoga Allah selalu mengkayakan kita dan mencukupkan kita dengan segala rizqi yang telah diberikan Allah hingga mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiin.