Selasa, 16 April 2024 adalah hari pertama masuk di SMP IT Cahaya Bangsa. Hari pertama setelah bulan Ramadhan dan bertepatan di bulan Syawal ini menjadi moment yang tepat untuk melakukan agenda Halal bi Halal semua warga sekolah. Mementum ini diawali dengan syambutan dari kepala sekolah; Ustadzah Eva Nuriatulfajr,S.Pd.I. dan tausiyah dari Ustadz Nasrullah ,M.H.
Saat sambutan, ibu kepala mewakili sekolah menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan Mohon maaf lahir dan Batin. Saat idul fitri yang artinya kembali ke suci dengan segala ampunan Allah dan dan sekiranya hal ini disempurnakan pula dengan maaf dari semua bani Adam yang mana pernah terjadi salah dan khilaf baik sengaja maupun tidak. Maka karena semua peristiwa yang telah terjadi itu perlu adanya sikap saling memaafkan tanpa ada rasa kesombongan dan keangkuhan yang membuat diri seseorang sulit untuk memaafkan yang merupakan suatu penyakit hati yang perlu diobati.
Dalam tausiyah ustadz Nasrullah, M.H. mengingatkan dan mengajak untuk menjadi orang yang bertaqwa sebagaimana ciri-cirinya yang disebutkan dalam surat al Imran:133-134. Ciri-ciri seperti apakah itu?
Allah Ta’ala berfirman :
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Awal kata dari surat ini adalah kata “wasariuu” artinya dan bersegeralah kalian. Bersegera dalam hal ini yaitu kepada kebaikan. Sebab, sebagaimana sama-sama kita ketahui bahwa sebaik-baik kebaikan adalah yang disegerakan. Adapun dalam ayat ini kita diminta untuk bersegera kepada maghfirah Allah subhanahu wata ‘ala. Yang dijanjikan Surga seluas langit dan bumi bagi para hamba-Nya yang bertakwa .
Siapakah mereka orang-orang yang bertakwa itu? Jawabannya ada di ayat setelahnya, Al-Quran surat Ali Imran ayat 133. Tiga Ciri Orang Bertakwa;
1. Senantiasa berinfak di jalan Allah subhanahu wata ‘ala dalam keadaan lapang atau pun sempit.
Apalagi berinfak di bulan Ramadan ini. Bulan Ramadan sudah jelas lebih besar dan berlipat ganda pahala dan ganjarannya. Sebab, di antara tiga amalan utama di bulan Ramadan salah satunya adalah berinfak atau bersedekah. Jadi, ciri pertama orang bertakwa yang akan mendapatkan maghfirah dan akan mendapatkan surga yang luasnya seperti langit dan bumi yaitu orang-orang yang gemar membela jalan hartanya di jalan Allah subhanahu wata ‘ala. Baik dalam kondisi susah maupun mudah.
2. Bisa Menahan Emosi atau Marah Ciri yang kedua adalah orang-orang yang bisa menahan emosi atau amarahnya.
Begitu bahayanya tidak bisa mengendalikan rasa amarah, orang Arab menyebutnya dengan al-ghadhabu ra`su kulli khatiiatin, yang artinya: marah adalah sumber segala keburukan. Namun, bagi siapa saja yang mampu menahan amarahnya maka dijamin baginya banyak kebaikan.
Salah satu cara yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengendalikan rasa marah, yaitu apabila seseorang marah sedang dia dalam kondisi berdiri, hendaklah ia duduk; jika tetap marah, hendaklah ia berbaring; jika tetap marah, hendaklah ia berjudul; dan jika tetap marah juga, hendaklah ia shalat. Kenapa harus dengan wudhu? Sebab, marah itu bagian dari setan dan setan itu tercipta dari api, dan api hanya bisa dipadamkan dengan air sebagaimana petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hampir semua kejahatan yang terjadi yang sampai bisa melukai orang lain atau menzalimi bahkan menghilangkan nyawa orang lain itu pangkal masalahnya adalah tidak bisa menahan rasa marah.
3. Mudah Memaafkan
Sifat ketiga orang bertakwa yang akan mendapatkan maghfirah dan masuk ke surga Allah subhanahu wata ‘ala adalah orang yang mau memaafkan orang lain.
Moment memaafkan ini moment yang sesuai di moment hari raya idul fitri, memaafkan dan meminta maaf tidak harus menunggu hari raya Idul Fitri. Bersegera dalam memaafkan adalah ciri orang bertaqwa yang akan mendapatkan maghfiroh Allah.
Semangat fastabiqul khoirat.
wallahu’alam.