Perasaan cemburu merupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Cemburu dalam pengertian Syar’i mendatangkan kebaikan dan menghalangi keburukan, serta mencegah keruhnya nama Islam di masyarakat. Rasa cemburu ini juga akan menciptakan suasana yang kondusif dan kontrol sosial yang tinggi di masyarakat.
Sekarang ini tidak semua orang muslim mempunyai rasa cemburu dalam Islam. Sebagai seorang muslim harusnya kita saling mengingatkan dalam kebaikan. Hal ini dapat mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan keji atau menyimpang dari ajaran Islam. Allah swt berfirman dalam surat al ‘araf ayat 28;
وَاِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً قَالُوْا وَجَدْنَا عَلَيْهَآ اٰبَاۤءَنَا وَاللّٰهُ اَمَرَنَا بِهَاۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِۗ اَتَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya’. Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji. ‘Mengapa kamu mengada-adakan terhadap apa yang tidak kamu ketahui?'”
A. Ghirah Islam
Kata ghirah (غيرة),dalam bahasa Arab secara literal bisa bermakna cemburu. Adapun secara terminologis yakni semangat yang menggelora dalam setiap jiwa manusia. Terma ghirah hampir mirip bentuk ejaannya dengan kata dalam bahasa Indonesia yaitu gairah. Adapun kecemburuan yang dimaksud dalam hal ini, yaitu sebagai berikut;
- Ghirah adalah kecemburuan yang berakar dari agama, kecemburuan ini adalah kecemburuan yang positif.
- Ghirah adalah ketersinggungan (karena agamanya didurhakai) yang ada dalam hati seseorang.
- Ghirah adalah unsur jiwa untuk menjaga kehidupan dan keshalehan jiwa.
- Ghirah adalah bagian dari iman
- Ghirah dapat menimbulkan semangat membela agama
- ghirah adalah salah satu upaya melakukan amal sholeh.
B. Perlunya Membela Islam
Membela tauhid, nabi, ulama, negara dan Al quran dan ilmu, hal tersebut termasuk membela Islam. Dalam membela Islam harus memperhatikan tata cara dan aturan yang ada dalam Al Quran dan Al Hadits.
Pembelaan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan bukti keimanan dan kecintaan kepada-Nya. Allah swt. memerintahkan kaum muslimin untuk membuktikan iman dan cintanya kepada Allah swt. dengan mengikuti serta meneladani Rasul-Nya.
Dalam mengikuti roda kehidupan senantiasa harus mengikuti jalan yang telah ditetapkan Allah swt dan Rasul-Nya. Mengikuti Allah dan Rasul-Nya adalah mengikuti syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan, baik urusan dunia maupun akhirat, baik urusan individu, keluarga, masyarakat, maupun negara. Sebagaimana dalam surat Al Imran ayat 31-32;
قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ ٣١ قُلۡ اَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ ۚ فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡكٰفِرِيۡنَ ٣٢
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(31) Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (32)
C. Hal yang perlu disiapkan untuk membela agama Islam
- menguatkan Aqidah sesuai Al Quran dan Al Hadits
- Menguatkan Akhlak seperti yang dicontohkan Rasulullah.
- Berdakwah dengan bijaksana; merangkul yang lemah dan menghormati yang besar.
- Berbhakti (berkhidmad) sesuai keadaan. Seorang anak berbhakti kepada orang tua, seorang pelajar berbhakti kepada guru, seorang warga negara berbhakti pada bangsa, dan seorang pekerja berbhakti pada tempat mereka bekerja dan seterusnya.
- Berkarya untuk umat. berkarya sebaik-baiknya adalah dengan menyumbangkan apapun yang kita miliki untuk kebaikan umat, masyarakat, dan bangsa. Apabila semua umat Islam bisa melakukan ini dengan cara yang baik, terorganisir dari lever masyarakat hingga pemerintahan, maka Islam di Indonesia akan menjadi Islam yang tinggi bahkan bisa menjadi titik pusat peradaban dunia.
D. Keutamaan Membela Islam
1. Akan mendapatkan kemenangan (Qs. Al Haj 40)
ࣙالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ
Artinya; “(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, tanpa alasan yang benar hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami adalah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
2. Akan diteguhkan kedudukannya di muka bumi (Qs. Annur 55)
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya: “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridai; dan Dia sungguh akan mengubah (keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji) tersebut, mereka itulah orang-orang fasik.”