Allah tak akan menguji manusia, lebih dari batas kemampuannya. Allahlah pencipta manusia, Allah mengetahui apapun baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Apapun yang terjadi adalah atas kehendaknya. Dengan sifat rohman dan rahim-Nya Allah, sebagai manusia kita harus yakin apapun yang sedang menimpa kita, kita pasti mampu menyelesaikannya. Tugas kita hanya satu tetap fokus untuk mentaati apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang.
Salah satu yang harus kita jauhi yaitu sikap Jangan mengeluh, karena mengeluh hanya menutup rahmat Allah. Ada 4 jenis pemberian Allah di dunia ini;
- Rahmat. Rahmat merupakan pemberiaan Allah yang semua orang akan mendapatinya, baik muslim, non baik, orang baik, orang jahat, siapapun itu pasti diberi oleh Allah sesuai dengan yang diusahakannya.
- Nikmat. Nikmat inilah pemberian yang dirasakan oleh orang mukmin. sebagai mana seorang muslim selalu meminta kepada Allah setiap membaca surat alfatihah ayat ke 6 dan 7, “Tunjukilah kami jalan yang lurus. yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat kepadanya dan bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)mereka yang sesat.
- Berkah.
- Karunia/ Fadlun
Jika orang selalu mengeluh terhadap ujian yang dihadapi, dia tidak akan berkembang. Akan tetapi akan semakin jauh dari rahmat Allah.
Bersyukur ketika diuji, akan mampu memetik hikmah dari masalah.
Masalah-lah yang akan menumbuhkembangkan kehidupan kita.
Mulianya seseorang karena ia mampu menghadapi ujian yang sengaja Alloh hadirkan kepadanya.
Keyakinan yang kuat, amal- amal yang istiqomah , membuat hidup penuh keajaiban.
Dengan rahmatlah orang terdorong untuk berbuat baik.
Alloh menghadirkan suasana yang menyenangkan agar kita mampu bersyukur dengan menambah amal – amal kebaikan kita.
Alloh memberikan musibah, menghadirkan suasana sedih, galau, gelisah, terhimpit, agar kita mampu bersabar yaitu bertahan untuk tetap benar, walaupun suasana tidak nyaman.
Ketika usaha kita gagal maka sesungguhnya Alloh ingin melihat sikap ketawakalan kita, untuk terus memperbagus proses sehingga kita lebih matang dan akhirnya Alloh akan memberikan kemudahan.
Sebagaimana contoh di sekolah, ketika menghadapi ujian anak akan sadar betapa pentingnya belajar. Betapa berharganya waktu yang telah berlalu, dan waktu itu tidak mungkin kembali. Ketika dalam mengerjakan ujian, dia dihadapkan pada menjalankan aturan yang diberikan, tetap jujur dan tanpa menyontek, ataukah sebaliknya.
Begitulah ujian dalam hidup kita, Allahlah pemberi ujian terbaik dengan segala aturannya. Tugas kita menjalani ujian itu tanpa mengeluh, menyelesaikan dengan baik sesuai dengan segala aturan yang diberikan. Allahlah tempat kita berharap.
Waallahu’alam.