Di era digital yang penuh tantangan ini, peran orang tua menjadi semakin kompleks. Kehadiran teknologi yang semakin merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, menuntut orang tua untuk bertransformasi menjadi pribadi yang adaptif, cerdas, dan bijak. Menjadi orang tua efektif di era digital bukan hanya tentang mengawasi penggunaan gawai, melainkan juga menjadi pendamping aktif dalam proses tumbuh kembang anak dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam.
1. Menjadi Teladan dalam Akhlak dan Penggunaan Teknologi
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar bukan hanya dari kata-kata, tapi dari sikap dan perilaku orang tuanya. Maka, orang tua harus menjadi teladan dalam menggunakan teknologi dengan bijak. Jangan sampai anak dilarang main gawai, sementara orang tuanya justru kecanduan media sosial.
Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”
(QS. Ash-Shaff: 2-3)
Ayat ini menjadi peringatan agar orang tua menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan.
2. Menjaga dan Mengarahkan Anak dengan Bijak
Orang tua harus membimbing anak untuk menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran dan pengembangan diri, bukan sekadar hiburan. Filter konten yang dikonsumsi anak dan arahkan pada hal-hal yang bermanfaat seperti video edukatif, aplikasi pembelajaran, dan bacaan islami.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan mendidik anak, termasuk dalam urusan dunia digital.
3. Membangun Komunikasi yang Terbuka
Salah satu kunci menjadi orang tua efektif adalah membangun komunikasi yang hangat dan terbuka. Di tengah derasnya arus informasi digital, anak harus merasa aman bercerita kepada orang tuanya. Dengarkan mereka tanpa menghakimi, agar mereka tidak mencari jawaban dari sumber yang salah.
Allah Ta’ala mengajarkan pentingnya musyawarah dan komunikasi:
“…dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu…”
(QS. Ali Imran: 159)
Meskipun ayat ini turun untuk konteks kepemimpinan, prinsipnya dapat diterapkan dalam keluarga, yaitu pentingnya berdialog dan mendengar pendapat.
4. Menanamkan Nilai-nilai Islam dalam Dunia Digital
Era digital membawa peluang sekaligus tantangan dalam hal nilai dan akhlak. Orang tua harus aktif menanamkan nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas anak, termasuk saat mereka berselancar di dunia maya. Ajarkan adab dalam bersosial media, kejujuran saat online, dan tanggung jawab terhadap waktu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.”
(HR. Tirmidzi)
Nilai ini sangat relevan dalam era digital yang penuh dengan informasi tak berguna atau bahkan merusak.
5. Menyeimbangkan Waktu Dunia Maya dan Dunia Nyata
Orang tua efektif tidak hanya mengawasi layar, tetapi juga mengatur ritme kehidupan anak agar seimbang antara aktivitas digital dan aktivitas fisik, ibadah, belajar, bermain, dan berinteraksi sosial.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa waktu adalah amanah. Orang tua harus membantu anak memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Penutup
Menjadi orang tua efektif di era digital bukanlah hal mudah, tetapi sangat mungkin jika dilakukan dengan cinta, ilmu, dan kesadaran spiritual. Islam memberikan panduan yang sangat kaya dalam mendidik anak, bahkan di zaman yang terus berubah. Tugas kita bukan melawan zaman, tapi mengarahkan anak agar mampu hidup sesuai tuntunan Islam di zaman apa pun.
“Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zaman yang berbeda denganmu.”
(Ali bin Abi Thalib)
Semoga kita termasuk orang tua yang mampu mengantarkan anak-anak menjadi generasi saleh dan bijak dalam menyikapi era digital. Aamiin.