Sabtu, 4 Oktober 2025 SMP IT Cahaya Bangsa mengadakan Parenting bersama Ibu Nora Octavia, S.PSi, M.PSi dengan tema menghadapi drama remaja, Strategi Komunikasi Efektif untuk orang tua. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dipersembahkan oleh Komite SMPIT Cahaya Bangsa yang diketuai oleh Ibu Nuri Ariyanti wali murid dari ananda Mathan kelas 9B. Wali murid kelas 7-9 terlihat antusias mengikuti parenting ini. Terlihat kerjasama yang begitu nyata, terlihat tingkat kehadiran orang tua yang tinggi, dan juga banyak doorprize yang disediakan komite bekerja sama dengan seluruh wali murid sebagai suport kegiatan ini.
MC acara ini adalah GALENA VIDYANISA 8c dan FAHIRA KIYASA SHAQUILLA HARYANTO 7c, mereka membawakan acara dengan menawan dan meriah. Sebuah kebanggaan, anak-anak sudah terbiasa dalam publlic speaking. Pembacaan hafalan al Quran dibawakan oleh AZZAM DZAKA NAIZAR kelas 8C. Kegitan ini diliput oleh swara merdeka dan Press releasenya bisa di baca di link berikut https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/0416033180/strategi-komunikasi-efektif-orang-tua-hadapi-drama-remaja-parenting-class-di-smpit-cahaya-bangsa.
Masa remaja sering disebut sebagai masa pencarian jati diri, penuh dengan rasa ingin tahu, emosi yang meluap, dan hubungan sosial yang dinamis. Tidak jarang, semua itu menimbulkan apa yang sering disebut sebagai drama remaja—mulai dari konflik persahabatan, kesalahpahaman kecil yang jadi besar, hingga pertentangan dengan keluarga atau lingkungan.
Menghadapi drama remaja membutuhkan ketenangan dan kebijaksanaan. Remaja perlu belajar untuk tidak mudah terseret emosi, karena keputusan yang terburu-buru sering menimbulkan penyesalan. Komunikasi yang terbuka dan jujur juga sangat penting, sebab sering kali masalah terjadi hanya karena salah paham.
Selain itu, memilih lingkungan pertemanan yang positif akan membantu mengurangi drama yang tidak perlu. Tidak semua persoalan layak ditanggapi serius—kadang mengabaikan gosip atau ejekan lebih baik daripada terlibat konflik. Di sisi lain, membangun rasa percaya diri membuat remaja lebih kuat menghadapi tekanan, baik dari teman sebaya maupun media sosial.
Dan yang tak kalah penting, carilah dukungan dari orang-orang terpercaya—orang tua, guru, atau sahabat dekat—yang bisa memberikan nasihat bijak. Drama remaja pada akhirnya hanyalah bagian kecil dari perjalanan panjang menuju kedewasaan. Bila disikapi dengan baik, setiap drama justru bisa menjadi pelajaran berharga untuk membentuk pribadi yang lebih kuat, matang, dan bijaksana.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, agar seorang remaja sukses dalam dramanya:
1. Cari Dukungan – Jika drama terasa berat, bicarakan dengan orang tua, guru, atau teman dekat yang bisa memberi perspektif bijak.
2. Tetap Tenang dan Rasional – Jangan mudah terbawa emosi. Remaja perlu belajar mengontrol diri agar tidak membuat keputusan tergesa-gesa.
3. Komunikasi Terbuka – Sampaikan perasaan dengan cara yang baik, tanpa menyakiti pihak lain. Dengarkan juga sudut pandang orang lain.
4. Pilih Lingkungan Positif – Berteman dengan orang-orang yang mendukung perkembangan diri, bukan yang menambah tekanan atau konflik.
5. Belajar Memilah Masalah – Tidak semua persoalan perlu ditanggapi serius. Kadang, mengabaikan hal kecil lebih bijak daripada memperbesar masalah.
6. Bangun Kepercayaan Diri – Drama sering muncul karena insecure. Dengan percaya diri, remaja tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh gosip.
Komunikasi yang efektif yang bisa dilakukan orang tua menghadapi drama anak:
1. Ilmui dan fahami fase perkembangan anak yang dalam masa TRANSISI
2. MENDENGAR SECARA AKTIF
3. EMPATI DAN VALIDASI
4. BERSIKAP HORMAT
5. TETAP TENANG DAN SABAR
6. Berbagi pengalaman
7. Dorong kemandirian anak
8. Tetapkan harapan yang jelas
9. JADILAH TELADAN POSITIF